10 September 2015
Penyanyi wanita Indonesia papan atas, akhir tahun 80an sampai awal tahun 90an ini mempunyai warna suara yang tipis namun ekspresif, dengan gaya menyanyi yang genit dan manja, menjadikan ciri khas yang membedakannya dengan penyanyi-penyanyi wanita lain. Penampilan yang kerap terlihat sexy dari segi pakaian maupun dandanan, saat muncul kembali dengan hits "Semua Jadi Satu" Malyda tampil mirip seperti penyanyi Jody Watley dengan rambut keriting panjang gaya wet look dan anting-anting besar model cincin, begitupun dari segi musiknya, yang sama-sama membawakan jenis dance-pop berirama up-beat.
Rosmalida Soedrajat atau yang lebih dikenal dengan nama Malyda, penyanyi yang lahir tanggal 09 juli 1963. Ketenaran nama Malyda yang berdarah Minang ini tak lepas dari nama beken di sekitarnya seperti Deddy Dhukun, Dodo Zakaria, Billy Budiardjo, Dian Pramana Poetra atau Fariz RM yang sempat menjadi pembimbingnya. Tak heran, cukup banyak hits yang dihasilkannya seperti lagu “Semua Jadi Satu” yang menjualnya mencapai 400 ribu kopi dan direkam ulang oleh penyanyi-penyanyi baru.
Selain jadi penyanyi, Malyda juga menulis lagu untuk penyanyi-penyanyi lain sebelum merilis single “Semua Jadi Satu” tapi setelah single nya muncul Malyda tidak lagi menulis lagu bahkan untuk album-albumnya sendiri. Mengurus keluarga menjadi salah satu alasan mengapa Malyda meninggalkan dunia tarik suara. Malyda sempat mengurusi bisnis pribadi yaitu butik busana impor kemudian beralih usaha dengan membuka butik pakaian dalam sampai sekarang, dan namanya sendiri dipakai sebagai nama butiknya yang dibuka di Pasaraya Blok M. Setelah menikah selama sebelas tahun, Malyda resmi bercerai dengan suami pertamanya dan 2006 Malyda kembali menikah dengan pria lain.
Selain mempunyai butik di Blok M, malyda juga seorang desainer busana muslim dan sudah banyak menggelar peraga busana muslim di kota-kota besar dengan mengusung brand “Aurora” yang berarti Dewi Fajar. Rancangan Malyda yang sering dibuat cenderung memilih warna-warna cerah seperti oranye, hijau dan biru. Akhir 2003 Malyda mencoba muncul kembali dengan meluncurkan album The Best of Malyda. Di album ini Malyda, merilis kembali lagu yang pernah dipopulerkannya. Selain itu ada 2 lagu duet baru yang berjudul Andaiku Sanggup, Datang Kasih Datang Sayang yang masuk ke album The Best of Malyda. Lagu “Andaiku Sanggup” terpilih menjadi soundtrack resmi dari film Rumah Hantu.
Di tahun 1989, Malyda resmi bergabung dalam grup Rumpies yang didirikan hanya untuk intermezzo. Lagu Rumpies yang paling populer sampai sekarang adalah Nurlela dan mendapatkan BASF Award untuk kategori album terlaris pop kreatif. 2008, Malyda muncul untuk konser “Reuni Rumpies 2008” bersama Vina Panduwinata, Atiek CB dan Trie Utami. Dalam kesempatan konser itu, Malyda juga menyanyikan lagu populernya yaitu “Semua Jadi Satu”, “Tak Pernah Berubah” dan “Aku jadi Bingung”. Sebenarnya, Rumpies sudah tampil terlebih dahulu di konser tunggal vina panduwinata. Meski sekarang mengenakan jilbab, Malyda masih tampil atraktif di atas panggung dan vokalnya masih terdengar rapi dan kuat.