12 November 2015
Perempuan yang dijuluki sebagai Selena Jones Indonesia ini terkenal dnegan suaranya yang khas, berat dan mendesah. Lewat tembang bossanova yang berjudul “Kasih” dan “Pasrah” ciptaan Ryan Kyoto ini namanya melejit dan diperhitungkan sebagai salah satu vokalis jazz Indonesia
Ermy lahir di Manado, 60 tahun yang lalu dengan nama lengkap Ermy Maryam Nurjannah Kullit. Bakat menyanyi Ermy sudah terlihat sejak ia masih kanak-kanak. Ketika itu, Ermy kecil kerap unjuk kebolehan di pesta-pesta ulang tahun dan pesta perkawinan kerabatnya di kota Manado. Ermy baru merintis karir sebagai penyanyi professional saat duduk di bangku kelas 3 SMP. Ia sering tampil panggung-panggung terbuka di kota Manado dan sekitarnya.
Setelah lulus SMA, Ermy hijrah ke Jakarta. Di ibukota, Ermy yang ketika itu baru berusia 18 tahun diterima menyanyi di Hotel Marcopolo bersama Melky Goeslaw. Perkenalannya dengan para senior di dunia musik memberinya banyak pelajaran tentang musik dan akhirnya mengantarkan Ermy merilis album pertamanya dalam bentuk piringan hitam di tahun 1974. Dalam album itu, ia membawakan sebuah lagu milik Favorite's Grup berjudul Cinta, dengan alunan musik pop. Ermy juga sempat bernyanyi di Copacobana dan Tropicana sebelum akhirnya bertolak ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Saat di Copacobana dan Tropicana, Ermy masih membawakan lagu-lagu pop Indonesia yang menjadi standar lagu saat itu, dan menguasai berbagai irama dari dance, waltz, chacha, sampai irama pop hot.
Di tahun 1981, Ermy kembali ke Tanah Air. Ia kembali meneruskan kiprahnya di dunia tarik suara dengan tampil bernyanyi di sejumlah hotel berbintang. Ia juga memperdengarkan suara emasnya di Jaya Pub, sebuah tempat hiburan milik pasangan aktris dan aktor Rima Melati dan Franz Tumbuan. Di Jaya Pub, ia kerap menyanyikan lagu Salena Jones, penyanyi jazz legendaris dari Amerika Serikat. Lagu-lagu hits milik Salena yang kerap dibawakannya adalah Sentimental Journey, Sumertime in Venice, dan April in Paris. Suaranya berat dan mendesah terdengar sangat pas kala menyanyikan tembang-tembang Salena. Dengan warna vokalnya yang unik itu, penampilan Ermy mendapat respon yang cukup positif. Bahkan julukan Salena Jones Indonesia pernah melekat padanya.
Saat menjadi penyanyi di Jaya Pub itulah, Ermy bertemu Ireng Maulana, seorang pencipta lagu dan musisi jazz yang kemudian menjadi mitra kerja sekaligus mentornya dalam bermusik. Kolaborasi Ermy dan Ireng pertama kali terjadi di tahun 1982, persisnya saat merilis album jazzy Dixie. Album yang diedarkan perusahaan Irama Tara itu berisi lagu-lagu pop yang sudah dikenal dan top di eranya, seperti Nikmatnya Cinta, Kidung, Widuri, Mimpi, Benci tapi Rindu dan sebagainya.
Lewat album-album itu, nama Ermy makin dikenal luas. Puncaknya setelah ia membawakan lagu Kasih ciptaan Richard Kyoto. Lewat album yang direkam di tahun 1986 itu, ia berhasil dinobatkan sebagai Penyanyi Jazz Terbaik pilihan angket pembaca tabloid Monitor. Prestasi lain yang ditorehkannya adalah nominasi sebagai album terbaik dari BASF Award. Di tahun 1989, karya Ryan Kyoto yang lainnya, yakni Pasrah semakin memantapkankan karier Ermy Kullit di dunia tarik suara.
Ireng memang memegang andil besar dalam perjalanan karir Ermy. Selain berperan sebagai penata musik, Ireng juga menggagas debut awal Ermy ke dapur rekaman dengan mengusung lagu-lagu berirama jazz. Kerja keras Ireng mengarahkan bakat Ermy menjadi penyanyi jazz pun tak sia-sia. Kehadiran Ermy di blantika musik jazz disambut hangat setelah sekian lama penikmat musik jazz menantikan regenerasi penerus Margie Sigers dan Rien Djamain.
Memasuki era 90-an, Ermy mulai memberikan warna baru dengan menjajal musik daerah dan berkolaborasi dengan musisi lain. Dimulai pada tahun 1991, saat ia merilis album kolintang bertajuk O, Ina Ni Keke bekerjasama dengan Rupata Grup. Setahun berselang, Ermy menghadirkan album Siapa Sangka dengan Fariz RM, Billy JB, Chandra Darusman, dan Purwatjaraka. Nama lain yang pernah bekerja sama dengan Ermy adalah Indra Lesmana. Keduanya membuat sebuah album kolaborasi yang sukses di pasaran. Album tersebut juga berhasil memperoleh predikat sebagai Album Terbaik di ajang bergengsi AMI Sharp Awards tahun 2000
Pada Agustus 2007, istri dari Muhammad Ramli Enci Abdul Rojak ini membuktikan eksistensinya dengan merilis album berjudul Di Hatiku. Album yang penggarapannya dibantu musisi Yopie Item itu berisi 10 lagu, lima di antaranya lagu anyar sedangkan lima lainnya merupakan lagu lama yang diaransemen ulang. Masih di tahun yang sama, Ermy diundang menjadi bintang tamu dalam album terbaru sebuah grup musik berirama latin, Primavera. Dalam album yang bertitel Primavera The Beginning ini, ia didaulat untuk mendendangkan tiga lagu dengan irama latin bossanova, yaitu Juwita Malam karya Ismail Marzuki, serta Saat-Saat Yang Indah dan Salahkan yang diciptakan oleh Primavera sendiri.
Sepanjang karirnya, tercatat sudah lebih dari 20 album yang dihasilkan ibu satu putri bernama Nurul Aini ini. Meski sudah tidak setenar dulu, nama Ermy masih kerap dilibatkan dalam berbagai konser musik di Tanah Air
Sumber : Tokohindonesia.com, wikipedia.co.id