Eddy Silitonga - Mama Kembalilah Padaku

16 November 2015

Mama kembalilah padaku… sebait lirik lagu berjudul Mama yang mempopulerkan namanya di tahun 70-an. Warna vokalnya yang berkarakter ditambah dengan kemampuannya menjangkau nada rendah dan tinggi membuat banyak lagu yang dibawakannya berhasil merajai puncak tangga lagu populer. Gaya rambut dan jenggot di dagunya juga banyak ditiru orang kala itu.

Charles Edison Silitonga lahir di Pematang Siantar ini kerap mempertunjukkan kebolehannya dalam bernyanyi. Eddy belajar menyanyi secara otodidak, kamus lagu-lagunya pun hanya mengandalkan dari siaran radio sebagai media untuk mengasah teknik bernyanyi. Karena sudah jatuh cinta dengan dunia tarik suara, nilai pelajaran Eddy pun turun dratis.

Bakat bermusiknya ini terus diasah sampai menginjak masa remaja dengan ikut festival tarik suara dan hasilnya Eddy bisa menjuarai beberapa festival-festival baik dalam maupun luar negeri seperti juara festival penyanyi seriosa se-Sumatera Utara. Selain tampil solo, Eddy juga pernah membentuk band bernama Madya Sapta. Band ini seluruh beranggota karyawan perkebunan PTP-II Rantay Prapat dan Eddu berperan sebagai vokalis sekaligus gitaris.

Dari Madya Sapta band, Eddy kemudian mendirikan grup vokal bernama Eddy’s Grup dan merilis album dimana lagu Mama ini ada di dalam album Eddy Sillitonga and Eddy’s Gruoup. Berkat lagu Mama pula nama Eddy melambung di dunia tarik suara karena lagu ciptaan Murry ini memiliki aransemen dan syair yang sederhana. Warna vokal yang berkarakter ditambah dengan kemampuannya menjangkau nada rendah dan tinggi menjadikan lagu ini berhasil merajai puncak tangga lagu populer di masa itu.  

Karena kepopulerannya lagu Mama ini, seorang produser akhirnya mengangkat cerita tentang film Mama yang berjudul kembalilah mama. Eddy didaulat untuk menjadi pemeran utama beradu acting dengan penyanyi Nuke Affandy. Sama seperti lagunya, film ini juga sukses dipasaran.

Disamping lagu beraliran pop, anak ke empat dari sebelas bersaudara ini juga pandai menyanyikan lagu-lagu daerah, tidak hanya itu saja lagu batak asal leluhurnya pun. Diakhir karirnya sebagai penyanyi, eddy memilih menjadi penguasaha. Eddy tak hanya popular lewat suara dan lagu-lagu yang pernah dibawakannya tapi penampilannya juga. Salah satu aya khas seorang Eddy adalah gaya rambut dan jenggot di dagunya yang banyak ditiru orang kala itu.

Kini penyanyi berdarah Batak itu sudah jarang tampil di layar kaca dan sebagai penyanyi senior, Eddy ingin memberi kesempatan kepada bakat-baat muda untuk meramaikan blantika musik Indonesia. Meski demikian, eddy masih tampil sesekali memperdengarkan suara khasnya di kafe-kafe dan hotel berbintang, semua itu demi para penggemarnya.

Masa keemasan telah lama berlalu, nama besar Eddy sebagai penyanyi legendaris masih cukup memikat setidaknya bagi mantan Menteri kebudayaan dan pariwisata RI Jero Wacik menugaskan Eddy sebagai duta kebudayaan Indonesia tahun 2010. Tugasnya tak lain adalah mempromosikan budaya dan pariwisata nasional dengan berkeliling dunia melewati 49 negara yang tersebar di lima benua.

 

Sumber : tokohindonesia.com & wikipedia.co.id