Diana Nasution & Suara Khas -nya

22 January 2015

Penyanyi legendaris era 70-an Diana Nasution meninggal dunia, akibat penyakit lambung kronis dan kanker payudara  yang di deritanya selama enam tahun terakhir ini. Diana Nasution dikenal sebagai penyanyi yang punya suara khas, tinggi melengking dan mendayu-dayu.

Perempuan berdarah Batak yang lahir di Medan 6 April 1944 ini memulai karirnya di tahun 70-an. Saat itu, dia berduet dengan sang kakak, Rita Nasution yang diberi nama Nasution Sisters. Duet kakak beradik ini terbilang cukup sukses di masa itu. Harmonisasi suara mereka berdua mampu membuat para penikmat musik di tanah air ketagihan untuk menyimak lagu-lagunya. Apalagi, jumlah penyanyi wanita masih sedikit sekali di tahun-tahun itu, sehingga terbentuknya  Nasution Sisters ini langsung saja mendapat tempat di hati penggemarnya. Walaupun pada akhirnya duo ini bubar karena masing-masing ingin bersolo karir, tapi kehadiran singkatnya cukup membuat masyarakat luas mengenalnya hingga kini.

Selain berduet dengan sang kakak, Diana juga menggandeng Musisi Melky Goeslaw sebagai rekan duetnya dalam ajang Festival Nasional di tahun 1977. Mereka membawakan lagu “Bila Cengkeh Berbunga” dan “Malam yang dingin” yang keduanya diciptakan oleh Minggus Tahitoe, seorang pencipta lagu ternama yang sekaligus Suami dari Diana Nasution. Sayangnya, dalam festival Nasional pasangan duet Diana dan Melky harus mengakui keunggulan penyanyi Hetty Koes Endang yang berhasil menjadi juara pertama, sementara duet Diana dan Melky menempati posisi runner-up. Tapi mereka cukup terhibur, karena lagu Bila Cengkeh Berbunga berhasil menjadi Juara satu. Dari situlah kemudian karir Diana semakin menjulang sebagai penyanyi yang cukup diperhitunghkan

Lagu – lagu yang pernah dibawakan Diana memang tak usang dimakan waktu. Buktinya banyak musisi muda Tanah Air yang mengaransemen ulang lagu-lagu itu. Selain Pergi Untuk Kembali yang sukses melambungkan nama Ello, sang anak, lagu Ayah ciptaan Rinto Harahap juga dibawakan ulang oleh grup band Peterpan. Dan ternyata nggak Cuma musisi Indonesia saja yang mengenal Diana Nasution, Nama Diana pun popular diluar negeri. Penyanyi Amerika Serikat asal Hongkong yang top di Taiwan, Coco Lee tanpa malu-malu menyukai kualitas vocal yang dimiliki Diana.

Dalam perjalanan kariernya di dunia hiburan. Diana juga pernah terjun dalam dunia seni peran. Ia misalnya,  ikut berperan dalam film ‘Cintaku Tergadai’ yang dirilis pada tahun 1977 dengan lawan mainnya Paul s Murry. Dibalik kesuksesnya, Diana dikenal juga selalu peduli kepada sesama. Dalam beberapa kesempatan, jika ada konser amal Diana selalu rajin berpartisipasi. Misalnya 10 Februari 2007 Diana bersama Sang Suami serta musisi Tapanuli membuat Konser Amal yang bertujuan untuk membebaskan masyarakat dari ketertinggalan dan kemiskinan.

Mengapa Diana Nasution begitu dekat di hati orang-orang yang mengenalnya? Pasti karena kepribadiannya yang menyenangkan dan murah hati. Di kalangan teman-temannya, Diana tekenal suka mentraktir makan. Padahal aslinya Diana sendiri tidak terlalu suka makan. Dia sering mentraktir orang lain karena menurut pendapatnya, dengan mentraktir itu dia bisa bikin orang lain senang. Dan itu merupakan sumber kebahagiaan tersendiri baginya.

Anda bisa membayangkan bagaimana terkejutnya jika tau-tau divonis dokter mengidap kanker payudara stadium 3b? Padahal selama ini tidak mengalami keluhan kesehatan sama sekali lho. Nah, itu pula yang dirasakan Diana Nasution ketika pada tahun 2008 dokter memberikan vonis itu padanya. Antara terkejut, tak percaya, bahkan mungkin ada sedikit putus asa. Namun bukan Diana namanya kalau kemudian terpuruk dengan kondisi itu. Dengan serangkaian pengobatan yang dijalani, Diana makin bisa menerima kondisi kesehatannya tanpa putus asa, sehingga menjadikannya sebagai survivor kanker payudara. Yang hebat dari Diana Nasution, ditengah usahanya melawan kanker, dia tetap aktif dalam kegiatan sehari-hari ataupun kegiatan sosial. Nggak terbersit sedikitpun kesan seseorang yang sedang mengidap penyakit berat dalam dirinya. Nah rupanya semangat yang luar biasa ini menginspirasi Titi DJ untuk membuat album Tribute untuk Diana Nasution sekaligus menggandengnya untuk berduet di lagu 'Jangan Biarkan' pada tahun 2010.

Entah sudah jadi firasat atau bukan, tapi dua hari sebelum meninggal Diana Nasution begitu manja dengan suaminya, Minggus Tahitoe dengan selalu minta ditemani dan diciumi. Dan semua keinginan itu dipenuhi oleh sang suami dan seluruh keluarganya. Tapi rupanya masih ada keinginan Diana yang belum terwujud. Di ujung usia, dia ingin menimang cucu dan ingin sang anak, Ello memiliki album Rohani dalam sepanjang karir nya. Selamat jalan Penyanyi legendaris Diana Nasution.